Thursday 31 October 2013

Mampukah Membuat 1000 Kebajikan Sehari?







Dengan menyebut kalimah "Subhanallah" sebanyak seratus kali niscaya Allah akan mencatit seribu kebaikan atau dihapus darinya seribu kesalahan. 



Rasulullah saw. pernah bersabda :


 "Sanggupkah kalian mengerjakan seribu kebajikan setiap hari ?" 


Maka bertanya salah seorang, "Bagaimana caranya kami mengerjakan seribu kebajikan setiap hari itu ?" 


Baginda menjawab, 


"Bacalah tasbih (menyebut Subhanallah) seratus kali, nescaya Allah Taala mencatat bagi kamu seribu kebajikan atau dihapus daripadanya seribu kesalahan."
(HR. Muslim).






Terima Kasih Sudi Komen dan Singgah blog Aina's Closet

Friday 25 October 2013

Nasihat Kubur







1. Aku adalah tempat yang paling gelap diantara yang gelap,maka terangilah aku dengan "TAHJUD"


2. Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan tali "SILATURAHIM"


3. Aku adalah tempat yang paling sepi, maka perbanyakkan aku dengan membaca "AL-QURAN"


4. Aku adalah tempatnya binatang yg menjijikkan, maka racunilah aku dengan "AMAL SEDEQAH"


5. Aku menyepit mu hingga hancur, bebaskan sempitan itu dengan "BERSOLAT"


6.Aku tempat merendam mu dengan cairan yang amat sakit, bebaskan rendaman itu dengan "BERPUASA"


7. Aku adalah tempat "Mungkar & Nagkir" bertanya, bersiaplah dengan perbanyakan ucap kalimah "LAILLAHAILLAH"



Saat kamu membawa Al - Quran, syaitan biasa-biasa sahaja,


Saat kamu membukanya, syaitan mula curiga,

Saat kamu membacanya, syaitan mula gelisah,

Saat kamu memahaminya, syaitan mula kekejangan,

Saat kamu mengamalkan sehari2, syaitan mula lumpuh !!

Sentiasa membaca Al - Quran agar syaitan lumpuh dan jantungnya mati !!


Terima Kasih Sudi Komen dan Singgah blog Aina's Closet

Sunday 20 October 2013

Kisah Rasulullah SAW Dengan Malaikat Penghitung Titisan Hujan






Diriwayatkan (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke 72) bahwa Rasulullah saw bersabda :



“Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,


‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’


Jibril berkata : 


'Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi.'


Rasulullah saw bertanya kepada malaikat tadi:


‘Apakah kamu tahu berapa bilangan titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?'


Malaikat itupun berkata:


‘Wahai Rasulullah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah titisan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah titisan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.'


Mendengar huraian malaikat tadi, Rasulullah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung ttisan air hujan.


Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,


‘Wahai Rasulullah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung titisan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.'


Rasulullah saw pun bertanya :


‘Apa kekurangan dan kelemahan kamu?'


Malaikat itupun menjawab :


‘Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.'







Terima Kasih Sudi Komen dan Singgah blog Aina's Closet

Friday 18 October 2013

Tips Merawat Stress Cara Islam


Assalaamualaikum sahabat yang dirindui semua...





STRESS merupakan salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang biasa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua tentunya dengan kadar gangguan yang berbeza-beza antara satu dengan yang lain.



Sama halnya dengan penyebab timbulnya stress, pun berbeza-beza. Seorang remaja mengalami stress kerana kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua merasai stress kerana memikirkan tingkah dan sikap anak-anaknya yang susah diatur. Bahkan, ada juga seseorang itu mengalami stress berat hanya kerana haiwan peliharaan kesayangannya mati.



Dalam Islam, stress merupakan penyakit jiwa yang perlu diubati dengan pendekatan yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadith. 




“Allah SWT tidak akan memberikan beban hidup seseorang melainkan menurut kadar kemampuannya.” 

( Surah Al-Baqarah 2 : 233). 





Berikut antara Tips Merawat Stress Cara Islam 



1.Tanamkan jiwa yang sabar



SABAR membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan.
Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya, kerana Allah SWT akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan syurga. Firman Allah SWT : 



“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (syurga) dari apa yang telah mereka kerjakan.”

(Surah An-Nahl 16 : 96)




SABAR merupakan tunggak utama dalam menghadapi berbagai macam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dihadapi dengan berbaik sangka kepada Allah SWT. Sebab dibalik ujian yang menimpa diri kita, tentu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Oleh kerana itu Allah SWT menyatakan dalam firmanNya 


“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

(Surah Al-Baqarah 2 : 155-157)




Hidup di dunia ini akan diwarnai oleh berbagai macam ujian. Setelah ujian yang satu dilaluinya maka akan dihadapkan pada ujian berikutnya, sampai berakhirnya kehidupan di dunia ini.



Stress merupakan tangga ujian untuk mengukur keimanan seseorang. Ketika seseorang stress kemudian dia bersabar maka dia telah melangkah satu tahap dalam menuju keimanan yang sempurna.



2. Selalu Mensyukuri Nikmat Allah


Setelah jiwa kita dipenuhi dengan kesabaran maka sertailah dengan jiwa SYUKUR. Kerana Jiwa yang sabar akan melahirkan manusia yang pandai bersyukur.


SYUKUR seringkali diertikan dengan “menggunakan nikmat Allah SWT yang diterima sesuai dengan tujuan yang dikehendaki olehNya”. Misalnya, nikmat harta harus diinfakkan, ilmu harus diamalkan, umur untuk ibadah dan sebagainya.


SYUKUR juga dapat mengungkapkan keringanan hati lantaran kenikmatan yang diberikan Allah SWT dengan cara taat melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Jadi, syukur punya makna yang maha luas.



Tidak sekadar getaran terima kasih dalam hati, ucapan dengan lidah atau memanjatkan kesyukuran, tetapi yang lebih penting ialah memanfaatkan semua kurniaan Allah SWT pada jalan yang diredhaiNya. Misalnya, Allah mengurniakan akal kepada manusia, maka gunakanlah akal itu untuk berfikir, mempelajari hingga mampu membuahkan pemikiran-pemikiran yang baik dan benar.



Allah mengurniakan manusia anggota tubuh yang sempurna. Maka harus dimanfaatkan untuk ibadah dan melakukan hal-hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup.


Firman Allah SWT :

“…Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua ibubapamu…”.

(Surah Lukman 31 : 14).




Dalam salah satu hadis, Rasulullah saw bersabda,

“Orang yang tidak mahu berterimakasih kepada manusia, ia tidak akan bersyukur kepada Allah SWT.”






3. Menumbuhkan Jiwa yang Optimis



Optimis adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis ini merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman Allah SWT :


”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.

(Surah Ali Imran 3 : 139).




Sikap optimis haruslah mengalahkan sikap pesimis yang selalu menyelinap dihati tatkala kita menghadapi apa jua beban hidup. Untuk itu jika ingin hidup sukses kita harus membangunkan rasa optimis dalam diri.



Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW berserta sahabat mampu memenangi peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia, mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.



Kerana itu Optimisme adalah kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak mudah, tetapi dengan upaya baru, hidup akan menjadi lebih baik. Optimisme adalah kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif yang realistik dalam situasi sulit sekalipun.







4.Selalu Berdoa Kepada Allah SWT


Yang paling penting dalam mengatasi stress adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT. Kerana doa merupakan kekuatan yang maha dahsyat, yang mampu menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengajarkan kepada kita tentang 
DOA MENGATASI MASAALAH, yaitu;


رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ



“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

(Surah Al-Baqarah 2 : 286)




5. Menjaga solat fardu lima waktu dan memperbanyakkan SOLAT SUNAT


Banyak kajian pakar psikologi barat sendiri yang telah memperakui fadilat SOLAT dalam memberi ketenangan jiwa dan pemikiran seseorang. Menurut kesimpulan beberapa kajian sarjana barat, secara saintifiknya solat merupakan suatu tempoh masa 'aman dan damai' di mana seluruh tubuh dan minda seseorang terfokus kepada sesuatu (kepada Allah SWT).



Gerakan-gerakan dan keadaan minda dalam solat berupaya menghalang pengaliran keluar hormon-hormon seperti Cortisol, Epinephrine dan Norepinephrine daripada kelenjar adrenalin yang bertindak balas terhadap sebarang tekanan.



Solat turut membantu memberi intervensi positif terhadap sistem pernafasan, aliran oksigen dalam badan, degupan jantung, dan gelombang otak.



Daripada konteks Islam, dengan mendirikan solat fardu lima waktu dan dilengkapkan dengan amalan solat-solat sunat yang pelbagai, seseorang itu akan diberikan pertolongan oleh Allah SWT dalam sebarang kesukaran seperti mana Firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 153 maksudnya :

“Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan dengan bersabar dan dengan (mengerjakan) sembahyang; kerana sesungguhnya Allah menyertai (menolong) orang-orang yang sabar.”

(Al Baqarah 153)








6. Amalan berzikir seperti bertakbir, bertahmid, bertasbih


Merupakan amalan yang mampu menenangkan jiwa sebagaimana jaminan Allah SWT :


‘(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia.'
(Surah Ar-Ra’d Ayat 28)




7. Mendengar, membaca dan menghayati akan tafsir Al-Quran.



Diriwayatkan bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda :

'Al-Quran adalah penawar kepada kesakitan minda'

(Riwayat Bukhari).



MEMBACA AL-QURAN sendiri memberikan ketenangan kepada pembaca malah kepada sesiapa yang mendengar bacaannya apatah lagi jika ayat-ayat Allah itu difahami, dihayati dan dijadikan panduan dalam kehidupan. Ini adalah kerana Al-Quran dan hadith merupakan sumber teragung dalam merungkaikan segala permasalahan manusia.



8. Meletakkan keyakinan bahawa kehidupan dunia ini adalah sementara dan akhirat jua tempat yang kekal selama-lamanya



Dengan cara ini, jiwa akan terasuh untuk menyedari bahawa apa sahaja yang berlaku di dunia ini baik yang positif ataupun negatif adalah sekadar 'warna kehidupan dunia yang tidak kekal lama' dan akan mendapat balasan yang setimpalnya di akhirat kelak.



Tekanan yang dihadapi itu akan menjadi sesuatu yang terlalu kerdil jika dibandingkan dengan apa yang akan dihadapi di Padang Mahsyar kelak. Diri kita akan sentiasa takutkan azab api neraka dan berusaha mencari keredhaanNya dan dimasukkan ke dalam syurga.



Wallahu A’lam

Terima Kasih Sudi Komen dan Singgah blog Aina's Closet

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jom Beli Belah Di sini

 
♥ Copyright © 2013 reserved to Myself. Template Edited by Cik Rose Cute